REDUCE,REUSE,RECYCLE ( 3R )
BY : ARIF GBOY
Pengelolaan sampah telah menjadi sebuah permasalahan di
Indonesia. Bukan hanya kota-kota besar, kota-kota kecil pun semakin hari
semakin dipusingkan dengan sampah dan pengelolaannya. Semakin hari, sampah
bukannya semakin berkurang justru sebaliknya semakin menumpuk dan bertambah.
Apa sebab?. Mungkin pola pikir kita yang perlu dibenahi. Atau gaya hidup kita
yang musti dirubah.
Kita masih
terperangkap dengan pola pikir bahwa sampah harus dibuang. Sejak kecil, orang
tua kita bahkan guru di sekolah
selalu berpesan; ‘Buanglah sampah pada tempatnya’. Mungkin lantaran ini
kemudian yang terpatri dalam pikiran kita
adalah;
· Ketika sampah sudah dibuang ke tempat sampah
di luar rumah (atau malah ke jalanan dan sungai), maka masalah selesai.
· Setelah sampah dibuang, kita pun bisa kembali
menghasilkan sampah.
Pola pikir yang semacam ini sudah semestinya kita
tinggalkan. Haruslah kita sadari apa yang terjadi dengan sampah kita setelah
dibuang ke luar rumah, apakah seluruh sampah tersebut langsung hilang ditelan
bumi?. Dan apa jadinya jika kita dan seluruh warga kota terus menghasilkan
sampah? Apakah lahan di kota akan cukup menampung seluruh sampah kita?
Gaya hidup dan pola pikir kita terhadap sampah
dan pengelolaannya musti dibenahi atau bahkan dirubah. Jangan lagi
menuliskan kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya” karena itu terbukti tidak
menyelesaikan permasalahan sampah.
Produk – produk sampah yang dihasilkan manusia
berbagai macam jenis dan bentuknya diantaranya
sampah yang berasal makhluk hidup seperti sampah daun sisa makanan
dsb,dan sampah yang berasal dari zat – zat kimia seperti
plastik-plastik,botol-botol kaca dsb.
Sebagaimana yang
diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah
menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada
500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu
tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk
membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon
ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap
plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan
berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable).
Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat
terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat
mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantung plastik kresek dan kemasan
dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak
dipergunakan karena murah, praktis dan mudah didapat. Tetapi sayangnya
kemasan plastik dan kantung plastik kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan
berbahaya bagi kesehatan. Beberapa jenis
kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya
kantung plastik “kresek” berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren
dan polivinil klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik lainnya
semisal botol plastik bekas.
Fakta tentang
bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated
biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik
yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga
500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
·
Tercemarnya
tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
·
Racun-racun
dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing.
·
PCB yang
tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi
racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
·
Kantong
plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
·
Menurunkan
kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah
dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
·
Kantong
plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
·
Hewan-hewan
dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
·
Hewan-hewan
laut seperti lumba-lumba,penyu laut dan anjing laut
menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena
tidak dapat mencernanya.
·
Ketika
hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan
hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
·
Pembuangan
sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan
sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Untuk
menanggulangi sampah termasuk sampah plastik
beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang
sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan
menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia
akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem
syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
Apa yang harus kita lakukan ?. Kita memang tidak mungkin bisa menghilangkan sampah dari
kehidupan kita dan menghapuskan
penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan
memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce),
dan mendaur ulang sampah (recycle), mungkin perlu regulasi dari pemerintah, dan masyarakat untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan
plastik. Gaya
hidup dan pola pikir kita terhadap sampah dan pengelolaannya musti dibenahi
atau bahkan dirubah.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik
dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan
sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu
solusi pengelolaan sampah di samping mengolah
sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi
sumber listrik ( Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah
dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap
orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce
berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle
berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru
yang bermanfaat.
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse
Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari),
di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan
kepedulian kita.
Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat
dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
- Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
- Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
- Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
- Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
- Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
- Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
- Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
- Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
- Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
- Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
- Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
- Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
- Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
- Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
- Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
- Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
- Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
3R
atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat
dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan
biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang
signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar
kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba!
Gaya hidup dan pola pikir kita terhadap sampah dan
pengelolaannya musti dibenahi atau bahkan dirubah. Jangan lagi hanya menuliskan kalimat “Buanglah sampah pada
tempatnya” karena itu terbukti tidak menyelesaikan permasalahan sampah.
Pertama, Kurangi
dan Daur Ulang Sampah. bukan sekedar membuang sampah tetapi yang paling utama adalah kita
harus bisa untuk mengurangi sampah yang dihasilkan. Salah satunya adalah dengan
membawa kantong belanjaan sendiri atau meminum minuman langsung dari gelas
tanpa sedotan plastik.
Kedua, melakukan daur ulang terhadap sampah-sampah
yang dihasilkan menjadi barang bernilai manfaat. Jika tidak mempunyai
kesempatan untuk melakukan daur ulang, paling tidak kita bersedia memilah
sampah yang dapat didaur ulang dan memberikannya (menjualnya) kepada para
pengumpul daur ulang.
Perubahan kecil dalam gaya hidup dan pola pikir ini, kami yakin akan memberikan dampak yang signifikan bagi
penanganan masalah sampah dan pengelolaan sampah di sekitar kita.
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle)
Setiap Hari. Mengelola sampah
dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja,
kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya
sedikit waktu dan kepedulian kita.
Demikian semoga tulisan kecil ini bermanfaat …!
Contoh kegiatan 3R
hasil karya dari barang bekas ( REUSE )
kegiatan RECYCLE (daur ulang )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar